Bambang Soesatyo : Bobby Siap Jadi Tuan Rumah Event Internasional APRC/WRC

Editor: DORHETA author photo

DETEKSI.co - Medan, Bambang Soesatyo Ketua MPR RI yang sekaligus juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia, mendukung Asia Pacific Rally Championship (APRC) dan World Rally Championship (WRC) 2022-2023 yang rencananya akan kembali digelar di Sumatera Utara.


Mengingat sebelumnya event APRC 2019 sukses di gelar di kawasan perkebunan sawit Rambung Sialang Hilir Medan Samatera Utara. 

Dalam statementnya di Jakarta (22/4) Bambang mengatakan " Wali Kota Medan Bobby Nasution siap menjadi tuan rumah event international APRC 2022 dan WRC 2023, kebetulan Bobby juga menjadi pengurus IMI Pusat dan akan mendukung penuh rencana APRC 2022 untuk digelar kembali di Medan.

Untuk itu, IMI akan segera mengajukan permohonan kalender acara kepada Fédération Internationale de 'Automobile (FIA) agar APRC 2022 bisa digelar di Sumut," ujar dia.

Pemilihan lokasi di Sumut mengingat Sumut telah memiliki reputasi itu hingga tingkat internasional. 

Keberhasilan menjadi tuan rumah WRC dua tahun berturut-turut, di tahun 1996 dan 1997, menjadi modal utama bagi Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah WRC 2022," kata orang yang sering disebut Bamsoet (panggilan akrabnya) 

Selain itu, lanjutnya,  penyelenggaraan event APRC dan WRC 2022 dan 2023 akan mendukung program sport automotive tourism yang tengah digalakkan pemerintah.

"Para peserta yang berasal dari luar negeri nantinya, tidak hanya datang untuk sekedar balapan saja tetapi juga akan dimanjakan dengan keindahan alam yang dimiliki Sumut, semisal Danau Toba dan tempat wisata lainya dalam mendorong peningkatan ekonomi sektor wisata " tuturnya. 

Di akhir penuturanya, wakil rakyat, ketua IMI dan Ketua Kadin ini mengatakan " Pelaku UMKM di sektor kuliner, souvenir, cendera mata, penginapan, hingga transportasi pasti akan merasakan dampak ekonomi secara langsung dari penyelenggaraan APRC dan WRC. Karena saat pelaksanaan kegiatan reli WRC tahun 1996 di Sumut selama satu minggu saja, perputaran uang yang terjadi dua puluhan tahun lalu itu mencapai Rp 55 miliar," pungkas Bamsoet. (Subiyono)
Share:
Komentar

Berita Terkini