DORHETA.COM-Medan, Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs Gandi Parapat menilai tangis dan jeritan hati masyarakat lemah sangat dipahami Edy Rahmayadi ketika Edy dan partai pengusung memutuskan Hasan Basri Sagala menjadi pendampingnya di Pilgubsu 2024.
Parapat mengaku mendapat bisikan gaib dari arwah pahlawan saat berziarah ke makam pahlawan AH Nasution di Kalibata, Kedatangannya ke sana juga karena bisikan gaib. Tepatnya Kamis 22 Agustus 2024 malam, ia seperti diarahkan untuk berziarah. Tidak ada orang tapi suara itu nyata dan mengusik kebatinannya.
Keesokannya, 23 Agustus 2024 ia pun ke TMP Kalibata Jakarta dan langsung menuju makam AH Nasution. Disana, ia pun langsung berdoa dan mendapat bisikan lagi agar masyarakat mendoakan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto tetap sehat dan sukses.
“Ketika saya ziarah pada Jumat 23 Agustus lalu, ada suara yang menyebut doakan kalian Prabowo Subianto tetap sehat dan semakin sukses,” kata Gandi Parapat Rabu (4/9/2024) siang.
Meski tidak melihat pembisik yang mengusik malamnya di Jakarta, saat pulang ke Medan Gandi langsung mengumpulkan perwakilan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi dan praktisi untuk berdoa bersama meminta kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa agar memberi Presiden RI terpilih Prabowo Subianto sehat serta sukses.
Gandi sendiri mengaku bahwa kedatangannya ke Jakarta saat itu ingin mempertanyakan surat yang dikirimnya ke Presiden dengan 3 poin penting, yakni soal letak Ibu Kota Negara Republik Indonesia dikarenakan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
Lalu soal rencana pemberian alat kontrasepsi bagi siswa dan remaja yang menurut PMPHI merusak mental dan budaya. Terakhir soal pos Polisi Cina di Indonesia. Jika benar ada maka harus dibubarkan karena hukum atau UU yang berlaku adalah hukum Indonesia.(Net/Red)