Taufik dan istri, Pedagang ikan Teri anaknya lulus menjadi Prajurit TNI |
Khusnul dan 3 orang rekan lainnya dari Abdya kini telah menjalani pendidikan prajurit Tamtama TNI AD gelombang pertama di Rindam Iskandar Muda Banda Aceh.
Mereka berhasil menepis paradigma bahwa untuk menjadi prajurit TNI itu membutuhkan banyak uang dan hanya bisa diikuti oleh kalangan keluarga mampu.
"Rasanya tidak mungkin. Kita ini kan orang tepi laut, orang bodoh, orang tidak mampu, tidak mungkin anak kita jadi TNI" ungkap orangtua Khusnul, Taufik kepada media ini, Minggu (25/4/2021).
Ia menjelaskan, cita-cita dan impian anaknya untuk menjadi TNI mustahil bisa tercapai. Pasalnya ia sendiri hanya seorang pedagang ikan asin teri yang jauh dari kemapanan.
Rasa pesimis Taufik ini kemudian terkikis setelah melihat keseriusan sang anak yang sejak jauh hari terus gigih mempersiapkan diri berlatih dan belajar seraya berdoa kepada Tuhan agar lulus menjadi prajurit TNI.
Atas keberhasilan putranya itu Taufik mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan juga ucapan terimakasih kepada TNI AD pada umumnya dan khususnya Kodim 0110/Abdya yang telah mendorong dan memfasilitasi impian anaknya hingga lulus menjadi prajurit TNI.
Secara terpisah Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Arip Subagiyo membenarkan perihal tersebut. Ia mengatakan 4 orang putra terbaik dari Aceh Barat Daya dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan Secata PK TNI AD Gelombang I TA 2021.
Setiap tahun pihaknya membuka kesempatan sekaligus memfasilitasi seluruh putra putri Abdya untuk bergabung menjadi prajurit TNI AD mulai dari penerimaan Perwira, Bintara, dan Tamtama. Ajakan ini kemudian secara kontinyu disosialisasikan oleh jajaran Babinsa ke seluruh wilayah.
"Kami tegaskan kembali, TNI AD membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk seluruh putra putri Indonesia di seluruh wilayah, bergabung menjadi prajurit TNI. Kami pastikan penerimaan Prajurit ini digelar secara transparan dan gratis tidak ada pungutan biaya," pungkas Dandim. (Rob's)