DORHETA.COM-Delitua, Meski kerap diberitakan, judi yang terletak di Komplek Berlian Sari masih bebas beroperasi sampai berita ini diturunkan, Sabtu (12/3/2022). Diduga Polsek Delitua melakukan pembiaran terhadap lokasi praktik perjudian yang meresahkan masyarakat.
Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi yang terletak di Komplek Berlian Sari, judi masih bebas beroperasi meski kerap diberitakan. Disinyalir, sang pemilik atau pengelola pun sepertinya kebal hukum.
Sementara itu Kapolsek Deli Tua, Kompol Zulkifli Harahap SH MH, menanggapi perihal lokasi judi yang kerap meresahkan warga mengatakan bahwa akan melakukan pengecekan ke lokasi. "Makasih informasinya, akan saya perintahkan anggota untuk mengecek dan menyelidik lokasi judi tersebut," pungkasnya ketika dikonfirmasi awak media.
Beberapa warga yang dimintai komentar nya perihal lokasi judi yang ramai dikunjungi warga sekitar dan bahkan warga luar lokasi, merasa kecewa dengan aparat hukum yang terkait.
"Di jaman Covid-19 ini malah makin menjadi lokasi judi itu, padahal di perumahan loh. Jelas kami resah dengan keberadaan lokasi judi tersebut, suami dan anak laki-laki kami sasarannya. Awalnya pasti mereka ingin tau, coba-coba sampai tingkat ketagihan. Gawat lah, sudah susah cari duit uangnya dibuat main judi", ujar Sari, salah satu warga yang takut anak lelakinya kecanduan main judi.
Sementara itu, makin maraknya judi yang berlokasi di perumahan Berlian Sari mendapat sorotan keras dari praktisi hukum, Eka Putra Zakran SH MH (EPZA). Menurutnya, praktik perjudian tentu sangat meresahkan masyarakat.
Aparat setempat harusnya tidak boleh melakukan pembiaran terhadap segala jenis perjudian. Tindak tegas aparat dan siapapun yang ikut bekerjasama memuluskan praktik judi yang sudah begitu merasakan warga.
“Kalau ada oknum yang bermain ya harus ditindak atau disikat, pak Propam harus turun tangan terhadap anggota aparat penegak hukum tersebut. Ya, harusnya jangan bungkam. Kalau bungkam Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsekta Delitua alasannya apa? Fatal kalau ada sikap terkesan pembiaran, pimpinan itukan harus punya tanggungjawab moral. Makanya kita harus sepakat dengan arahan Kapolri dan bahan Kapolda Sumut soal slogan Presisi. Jadi kalau misalnya bermasalah, ekornya gak bisa dipenggal maka kepalanya dipenggalkan biar bagus", tegasnya. (H/Tim)