Politik Sekedarnya, Berteman Selamanya

Editor: DORHETA author photo

DETEKSI.co, Demi pertemanan, berpolitiklah sekedarnya. Jangan dibalik, demi sikap politik, berteman dijadikan sekedarnya. Padahal, dalam organisasi, relasi pertemanan itulah yang utama. Itu yang bermanfaat bagi kita. Itu yang membantu kita. 

Sikap politik penting, tetapi itu jangka pendek. Karena pilihan politik juga tak menjamin program esensial organisasi berjalan maksimal dalam satu periode kepengurusan. Siapa pun ketum PB terpilih, satulisme atau dualisme, perkaderan dan program-program penting organisasi tetap kader di bawah yang menjalankan. 

Ribut-ribut politik itu memang menegangkan, penuh konflik dan intrik, tapi juga seru, asik dan yang terlibat mendapat pelajaran. Aku juga suka, atau mungkin bisa disebut hobi, untuk nimbrung di situ. Ribut-ribut itu memang seru. 

Tetapi lagi-lagi, aku sadar hal itu sangat sementara. Hanya berlaku saat itu. Saat pertarungan berlangsung. Selanjutnya, yang kita butuhkan hanya teman dalam berjuang.

Sikap politik saat itu tak menjamin berkontribusi maksimal dalam banyak program ke depan. Mau siapa pun ketum PB HMI ke depan, semoga membawa HMI ke arah yang lebih baik dan maju. Entah masih dualisme atau satulisme, teman-teman di situ tetap teman. Senior di situ tetap senior. Harapannya semoga ada islah. HMI menyatu. Tentu itu harapan. 

Selamat Kongres HMI di Surabaya. Selamat juga Pleno 3 PB HMI di Sumatera Utara. Teman-temanku dan Senior-seniorku ada di kedua acara besar itu. Menyikapinya, aku biasa saja. HMI memang terkenal jago berkonflik, seperti membuat dualisme dan hal-hal menarik lainnya.

Oleh : Andi Gayo,
Presiden Mahasiswa di Stebank Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara Jakarta
Share:
Komentar

Berita Terkini