Jerman Akan Kurangi Impor Gas dari Rusia Buntut Perang Ukraina

Editor: DORHETA author photo
Kanselir Jerman Olaf Scholz akan mengurangi impor gas dari Rusia. (AP/Mikhail Klimentyev)

DETEKSI.co-Jakarta, Jerman akan mengurangi penggunaan gas yang diimpor dari Rusia buntut dari invasi eks Uni Soviet itu ke Ukraina. Jerman disebut segera membentuk kembali sumber energi mereka.

Dalam pertemuan dengan Parlemen Jerman yang membahas tentang krisis Ukraina pada Minggu (27/2), Kanselir Jerman Olaf Scholz, mengatakan bahwa Jerman mempertimbangkan untuk menggunakan batu bara dan energi nuklir.

"Kami akan mengubah arah untuk mengatasi ketergantungan impor gas," kata Olaf Scholz, dikutip dari AFP (3/3).

Seperti yang diketahui, Jerman telah mengandalkan Rusia untuk mengamankan kebutuhan energi gas selama dua dekade terakhir. Keputusan tersebut merupakan pembalikan besar-besaran dan akan menelan biaya besar bagi negara itu.

Kendati demikian, Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan pada Selasa (2/3), bahwa pembuat kebijakan masih perlu "mempersiapkan skenario" untuk berjaga-jaga ketika Rusia "menghentikan pengiriman gas".

Sebelumnya, Jerman telah berencana untuk mengganti Rusia sebagai pemasok gas dengan beralih ke gas alam cair (LNG) yang dapat diimpor melalui laut dalam jumlah besar dari produsen seperti Amerika Serikat atau Qatar.

Pemerintah Jerman mengumumkan rencana itu di pasar LNG pada Rabu (2/3) dengan mengalokasikan dana sebesar 1,5 miliar euro (US$1,7 miliar).

Kendati demikian, Jerman masih menyiapkan sejumlah infrastruktur untuk bisa memulai rencana tersebut. Salah satunya, mereka perlu menyiapkan terminal LNG di pantai agar kapal tanker dapat berlabuh.

Jika itu tidak dipenuhi, Jerman harus menyalurkan kiriman gas alam cair itu melalui salah satu dari 21 terminal di Uni Eropa, yang mana itu dapat membuat harga energi melonjak.

"Jerman harus membangun terminal LNG sendiri dengan koneksi dan infrastruktur yang diperlukan," kata Kementerian Ekonomi Jerman pekan lalu.

Pemerintah Jerman juga mengatakan bahwa sejumlah proyek infrastruktur terhenti karena kurangnya dukungan politik dan keuangan.

Sementara itu, Hanseatic Energy Hub (HEH) selaku perusahaan di balik proyek tersebut mengatakan bahwa proses konstruksi salah satu proyek di Kota Stade, di Elbe akan segera dimulai. (nly/bac)

Sumber,  CNN Indonesia

Share:
Komentar

Berita Terkini